Rabu, 19 Januari 2011

Ssttt…Saya Sedang Jatuh Cinta :)

Mengenyam bangku kuliah pada jurusan yang mengharuskan saya menulis ratusan lembar laporan praktikum, mau tidak mau membuat saya akrab dengan sebuah benda bernama pulpen, terutama pulpen dengan warna tinta hitam. Sederhana saja, karena semua laporan harus ditulis tangan dengan pulpen berwarna tinta hitam tersebut ;)

Akan tetapi semenjak memasuki dunia kerja, dengan agenda mengoreksi dan menyusun rupa-rupa hal ‘kecil’ dan njlimet, saya jadi semakin dekat dengan benda lain bernama pensil. Alasannya juga sederhana, dengan pensil saya merasa lebih bebas menulis karena tidak perlu takut salah. Ada sebentuk penghapus yang akan setia membereskan kekacauan kecil saya atas setiap tulisan :D

Sepertinya semua berjalan biasa-biasa saja, hingga sore tadi saya membaca artikel indah tentang soulmate baru saya, si Pensil, itu. Ternyata ada banyak kualitas luar biasa yang bisa kita pelajari dari sebatang pensil! Dan beginilah rinciannya:

Kualitas pertama:
Sebatang pensil mengingatkan kita bahwa seindah apapun hasil torehannya, semua itu tidak lepas dari kepandaian tangan yang menggerakkan pensil tersebut. Pun dalam hidup kita, sehebat apapun karya yang kita hasilkan; semua itu tidak pernah lepas dari Tangan-Nya yang senantiasa membimbing goresan langkah kita dalam hidup :)

Kualitas kedua:
Setiap waktu-waktu tertentu, pensil akan memerlukan rautan. Jika dilihat proses meraut itu menyakitkan ya, tapi sesudahnya akan kita dapati pensil kita akan menjadi semakin tajam. Sebagaimana dalam hidup kita, akan ada saat-saat di mana kita harus menjalani beragam tantangan dan ujian yang kadang begitu menyakitkan. Tetapi seusainya kita akan menyadari betapa semua itu menjadikan diri kita semakin bijak dan semakin kuat :)

Kualitas ketiga:
Seperti kenyamanan saya dengan pensil, setiap goresan pensil senantiasa memberikan kesempatan bagi kita untuk melakukan koreksi dengan penghapusnya. Dan hal itu mengajarkan kita bahwa ‘melakukan koreksi’ bukanlah suatu hal yang nista. Karena memang setiap kita pastilah pernah melakukan kesalahan bukan?! :)

Kualitas keempat:
Lihat juga, bagian apakah yang membedakan berbagai jenis pensil? Bagian isinya bukan?! Yep, bagian isinya, bagian dalamnya, bukan tampilan luarnya. Sebagaimana kita sebagai manusia, hati kitalah yang menjadi inti diri kita, karena setiap laku kita adalah cerminan hati kita. Dan sebatang pensil itu telah menunjukkan bahwa inti lah yang terpenting, sebagaimana keindahan hati kita lah yang juga lebih penting :)

Kualitas kelima:
Sebagaimana setiap gerak pensil yang menghasilkan goresan, ada kalanya goresan itu keliru sehingga kita meraih penghapus. Tetapi yang juga harus kita ingat adalah bahwa penghapus itu belum tentu dapat menghilangkan kesalahan gores dengan bersih, akan selalu ada bekas walaupun samar. Demikian juga dengan setiap laku kita dalam hidup, kita harus senantiasa berhati-hati agar tidak membuat laku keliru, yang kita sendiri akan kesulitan untuk menghapusnya. Semampunya, mari berusaha menggoreskan laku yang bermanfaat bagi sesama :)

Tetapi untuk memenuhi prinsip keseimbangan, mungkin ada yang bisa menyebutkan kekurangan pensil?! Saya beri petunjuk yaa, itu tuh yang ada di film 3 Idiots... ;) Yep, sayangnya si pensil ini tidak bisa digunakan di pada proyek luar angkasa gara-gara bisa jadi patahan ujungnya akan melukai para astronot di ruang hampa sana, he3

Itulah kelima hal yang saya temukan sore kemarin, yang seperti judul yang saya tuliskan di atas sana, telah membuat saya ingin berkata; Ssttt..saya sedang jatuh cinta, sama si Mungil Berhikmah itu tentunya ;)

*disarikan dari tulisan Mr. Andrie Wongso, pada majalah HADILA edisi 42, Desember 2010

10 komentar:

  1. hati-hati bu,
    klo cinta jangan ampe jatuh yach :D hehehe

    BalasHapus
  2. pegangan Rumput Fatimah aja kayaknya :D

    BalasHapus
  3. filosofi pensil :)salam kenal... ^_^

    BalasHapus
  4. Iyaa sama ;D
    Salam kenal balik, jazakallah kunjungannya :)

    BalasHapus
  5. salam,
    kunjungan pertam disini.

    BalasHapus
  6. @kang Fir'aun: Hiks, lagi-lagi terbentur kesibukan;
    walaupun banyak konsep sudah berseliweran di kepala :'(

    @akh Adnan: Jazakallah kunjungannya,
    afwan belum bisa berkunjung balik :(

    BalasHapus

Powered By Blogger